it's my LIFE

Misty Bromo

DRIE0928

Menembus kabut menjemput calon penumpang.

Akhirnya kesampean juga bisa ngeliat Bromo dengan berbagai macam ritual wisatanya. Mulai dari bangun di dini hari kemudian naik jeep sewaan ke Puncak Penanjakan untuk melihat matahari terbit. Ga disangka, meskipun waktu itu lagi bulan puasa tetep aja yang dateng banyak banget. Tapi sayang sekali waktu yang saya punya hanya sedikit, karena siang harinya saya harus mengejar pesawat ke Surabaya, walhasil foto-fotonya pun cuma suasana pagi berkabut di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Parkir jeep pariwisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Tapi meskipun hanya sebentar berada di Puncak Penanjakan karena jeep sewaan saya juga sebenarnya berbagi dengan penumpang lain, ternyata pemandangan di padang pasir Bromo lebih menarik.

Menunggu calon penumpang

Menunggu calon penumpang

Yunoyama

_DSC0400

Gozaisho Ski Resort

Setahun yang lalu awal bulan Maret, Jepang lagi musim dingin tapi salju sudah menghilang di tengah-tengah kota. Pemandangan di kota didominasi oleh pephononan yang meranggas, menunggu daun-daunnya tumbuh di musim semi beberapa minggu ke depan. Bunga sakura yang menjadi ikon negeri matahari terbit sudah saya temukan di Tokyo, yang belum yaa..tinggal melihat dan menyentuh langsung salju. Kalau di kota, salju sudah menghilang berarti saya harus mencarinya hingga ke puncak gunung! dan Yunoyama menjadi tujuan kami ketika menginap di Nagoya.

_DSC0385

Mt. Gozaisho

Yunoyama Onsen (湯の山温泉) itu bisa dibilang seperti Ciater-nya Distrik Mie di Jepang.  Objek wisata ini terletak di Gunung Gozaisho di Kota Komono, Prefektur Mie. Konon objek wisata ini menjadi tujuan pelancong dari Zaman Nara dan sangat terkenal terutama bagi wisatawan dari Nagoya, Osaka dan Kyoto karena aksesnya yang mudah dengan menggunakan jalur Kintetsu ke Yunoyama. Kami pun berangkat menggunakan kereta dengan tarif paling murah ke Yunoyama dari Nagoya waktu itu. Perjalanan ke Yunoyama bisa dibilang cukup lama, memakan waktu hampir 2 jam sampai ke stasiun terakhir kemudian dilanjutkan dengan shuttle bus ke objek wisatanya.

_CSC0460

Ada dua rute untuk mencapai puncak Yunoyama, pertama melalui jalur pendakian dan kedua dengan menggunakan gondola. Karena saya dan istri saya berlibur di bukan musim liburan, jadi setiap ke tempat liburan yang kami kunjungi tidak terlalu banyak pengunjung. Gondola yang biasanya penuh dengan wisatawan pun rasanya seperti disewa khusus untuk kami berdua. 10 menit bergelantungan di dalam kereta gantung dengan pemandangan kaki gunung di sekitar, akhirnya kami mencapai puncak. Impian untuk menyentuh salju pun tercapai sudah hehehe..noraak banget yaaa >.< 

Di luar dugaan, ketika mencapai puncak pun tidak banyak orang yang sedang berlibur, mungkin hanya lima orang yang ada di puncak waktu itu. Itu pun didominasi oleh kakek dan nenek-nenek. Ini bisa dimanfaatkan untuk mengabadikan gambar sebanyak-banyaknya di berbagai spot hehehe…

Warsaw Old Town, Poland.

Warsaw Old Town atau mungkin bisa diterjemahkan menjadi ‘Kota Tua Warsawa’ ini merupakan salah satu tempat yang paling sering dikunjungi wisatawan ketika singgah di kota Warsawa ibu kota Polandia.  Negara yang terletak di Eropa Tengah menjadi negara Eropa pertama yang saya kunjungi dalam rangka liburan singkat sekali di sela-sela tugas liputan kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Polandia awal september silam. Jika dibandingkan dengan Kota Tua yang ada di Jakarta, Kota Tua di Warsawa ini berukuran 2 atau 3 kali lebih besar. Warna cat bangunan-bangunan kuno nya pun lebih lebih berwarna-warni berbeda dengan Kota Tua Jakarta yang dominan berwarna putih. Berbicara tentang sejarah, Kota Tua Warsawa ini pernah dihancurkan oleh tentara NAZI ketika perang dunia II berkecamuk. Namun setelah perang usai dan 5 tahun renovasi akhirnya terbentuklah Kota Tua yang menjadi World Heritage Site.

Meskipun jadwal kegiatan presiden SBY yang padat, saya beruntung bisa mengunjungi Kota Tua Warsawa di sore dan malam hari di hari yang berbeda, itu pun dengan batas waktu sekitar 60 menit. Lain sore, lain malam hari. Mungkin yang paling saya ingat ketika berkeliling kota tua di sore hari adalah makan es krim di kedai bernama ‘Lody’ yang menjual es krim khas Warsawa. Es krim nya pun bisa disajikan dengan cone, gelas dan dikombinasikan dengan berbagai rasa maupun ditambah dengan wafel dan berbagai jus buah. Soal rasa sudah tentu enak apalagi kalau gratis hehe. Toko-toko disini pun sangat unik, saya sempat memotret toko perhiasan ‘Amber’ dengan arsitektur zaman Renaissance yang ada di gambar di atas.

Malam harinya bangunan-bangunan kuno zaman renaissance mulai dihiasi dengan lampu-lampu yang menambah cantik penampilan Kota Tua. Selain bisa melihat bangunan kuno bersejarah, di dekat kota tua pun terdapat semacam benteng pertahanan mirip kastil yang hanya digunakan sekali pada saat Polandia diserang Swedia pada tahun 1656. Restoran dan kafe mulai ramai, orang Polandia atau turis yang datang kesini sangat senang mengobrol dan minum di kafe yang berjejer di sudut-sudut Kota Tua. Selain menikmati mlam dengan mengobrol dengan teman atau sekedar minum-minum, disini juga banyak musisi jalanan yang piawai menghibur pengunjung dengan lagu khas Eropa. Musisi atau mungkin pengamen disini tidak mengganggu kenyamanan pengunjung, mereka menyanyi di sudut-sudut tertentu menyediakan tempat gitar atau biola untuk turis yang ingin memberi uang dan menjual CD album mereka kepada wisatawan. Dziękujemy.

3月2013年

日本では,桜の花を見る場所が多いです。東京で、その一つ有名な花見をする場所は「上野公園」です。でも私と妻日本へ行った時にその公園へ行かなかったんです。変わりに、私たちはお台場で桜の花を始めて見ました。実はお台場でただレインボーブリッジ自由の女神像をみて見たかった。しかし、自由の女神像の近く舗装にピンクの桜がたくさん咲いて既にあった。やっと、この場所で桜が直接目を見たのです。私には一番きれいな桜の色は白いです!青い空と対比するのは美しいでしょう…さらにピンクの色は女っぽいでしよ~(笑う)春にもかかわらず、でも東京でまだまだ寒いだって、木もまだ落ちていた。三都市の「東京・名古屋・大阪」へ行った時お台場の東京、名古屋城、隅田川で多くの桜を見つけた。でも、今まで私は桜の臭いはまだ分りません(>.<)

♫僕らが大人に近づいて、時間が短くなっていく、周りが大きく変わっても僕らは変わりたくなかった…♪

桜ーMonkey Majik

JEPANG2-003

_DSC0278

Osaka’s Namba will be our final destination in Japan. Schedule suddenly changed when we know the flight from Narita to Nagoya  with ANA Airlines was canceled due to weather reasons. We came in Osaka after a remarkable journey with local express trains.  Read the rest of this entry »

Street view at Shinjuku

新宿アイランドタワー

新宿アイランドタワー

It’s so amazing! I can explore without having to actually go there. Big thanks to Google Street View who illustrates the real atmosphere of Shinjuku’s street. I realized when I came here, I didn’t take too many photos and only a few spots.

I started to dragging a ‘pegman’ icon on the middle of I-Land Tower’s intersection. And then, comes out the photos of Love Sculpture where I took with my wife. Later I dragged to the east and then comes out the photo with the bares trees, exactly with the bikes parked there. I try to compared the photo from google and mine. “Guess what? very similar pictures” I said.

Shibuya Crossing

_DSC0079

Sebelum ke Tokyo saya pernah membaca artikel di majalah TIME yang isinya seperti ini:

“It would be a shame to come to Tokyo and not take a walk across the famous intersection outside Shibuya Station” (Time.com)

Opini di atas tidak sepenuhnya benar, buat apa jauh-jauh ke Jepang hanya untuk sekedar menyebrangi persimpangan Shibuya atau yang lebih dikenal dengan Shibuya Crossing. Lantas mengapa majalah TIME memilih Shibuya Crossing dalam salah satu tujuan yang harus dicoba di Tokyo.  Saya menemukan jawabannya ketika menyebrang di persimpangan yang dijejali ribuan orang yang didominasi oleh pelajar, pasangan muda-mudi, shoppers
dan para karyawan yang menggunakan kereta sebagai alat transportasi utama.

Yaa..ternyata ritme yang khas adalah jawabannya..bak gundu yang keluar dari kotaknya, ketika lampu lalu lintas berubah warna ratusan orang berjalan cepat dari segalala sisi menuju ke tengah persimpangan. Pemandangan menakjubkan ini, bisa saya amati dari lantai 2 Stasiun Shibuya. Selain itu di dekat pintu keluar Stasiun ini terdapat patung Hachiko, simbol kesetiaan seekor anjing terhadap majikannya. Setelah merasakan pengalaman menyebrang di Shibuya Crossing saatnya mengisi perut yang sudah keroncongan. Yoshinoya merupakan tempat makan yang paling sering saya kunjungi di Tokyo.

Mendarat di bandara internasional Narita, Jepang kami langsung disergap dinginnya angin di bulan maret. Menurut kabar dari beberapa kawan di Jepang, suhu di Jepang sudah mulai menghangat dan beralih ke musim semi. Seharusnya memang seperti itu, tapi kenyataannya minggu kami berada di Jepang suhu di luar masih terasa dingin berkisar 2°-8° Celcius. Celakanya, pakaian yang kami siapkan pun bukan untuk musim dingin. Berangkat dari Bali, kami justru menyiapkan pakaian untuk musim semi. Kereta Narita Express menunggu kami, untuk mengantarkan ke tempat tujuan pertama kami di Asakusa!

東京スカイツリー

東京スカイツリー

Asakusa merupakan bagian dari distrik Tokyo, daerah ini terkenal dengan kuil Sensoji, selain itu dari sini pun bisa melihat Tokyo Sky Tree dari kejauhan. Beruntung hotel kami tidak jauh dari dua landmark terkenal ini. Kuil Sensoji dibangun pada zaman Edo dimasa kepemimpinan Shogun Tokugawa Ieyasu yang digunakan sebagai tempat pemerintahan. Sedangkan Tokyo Sky Tree merupakan menara tertinggi di dunia yang berfungsi sebagai menara siaran, observasi dan rumah makan.

Sebuah campuran kebudayaan yang unik, kuil tertua di Tokyo masih dijaga dan dilestarikan dan menara tertinggi yang menjadi landmark baru Tokyo.

_CSC0556

Nabana no Sato (なばなの里) is a theme park on the island of Nagashima in Kuwana. Here you can find most notably one of Japan’s finest winter illuminations.  I’ve been there with my lovely wife two weeks ago, although it should have been entering the spring but the weather is still cold, especially at  the night time.

This is my first visit here and the second for my wife. Depart from our hotel in the area of Nishiki, Nagoya We ride some trains and bus to get here. Surprisingly, many young Japanese people who are dating come here, they embraced, holding each other hands and took pictures in the tunnel decorated with million sparkling LED lights. They enjoyed the atmosphere even though the weather was cold.  I felt we were the oldest couple who were there, try to enjoy the atmosphere while we fought the cold weather.

Above all, this is a rare sight because the winter illuminations will be closed on 31 March. Mata aimashou Japan!

Bali Bird Park

Heaven on Earth…birds in their natural habitat

This slideshow requires JavaScript.